Sumber informasi tentang isu sosial, budaya dan politik dari Aceh untuk dunia

Adian Napitupulu: Fadli Zon Orang Aneh

Adian Napitupulu: Fadli Zon Orang Aneh

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Adian Napitupulu, menyatakan keanehannya ihwal rencana somasi yang dilayangkan Fadli Zon kepada Shamsi Ali. 

"Saya selalu bingung dengan sikap Fadli Zon. Dulu ia bilang anti-PKI, tapi ia bawa mawar merah ke kubur Karl Marx. Ia menebar senyum puja dan puji pada raja judi, tapi imam masjid mau disomasi. Fadli memang aneh, antara kata dan perbuatannya tak pernah sama," tuturnya dalam komentar tertulis.

Komentar ini keluar menanggapi komentar Fadli Zon terhadap kritik Shamsi Ali. Shamsi Ali lewat akun Facebook miliknya menulis tanggapan Fadli atas kritiknya. Dalam komentar balasan tersebut, Fadli Zon mengancam akan mensomasi Shamsi Ali apabila tidak mengkoreksi komentarnya di Facebook.

Sebelumnya, Shamsi mengomentari kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto beserta beberapa anggota DPR lain dalam konferensi pers Donald J. Trump pada 2 September lalu. Menurut Shamsi, kedatangan anggota DPR tersebut tidak etis. Shamsi mengkritik hal ini melalui pesan kepada Fadli. Hal itu malah membuat ia terancam disomasi.

Reaksi dan ancaman Fadli yang hendak mengambil langkah somasi itu yang menurut Adian aneh. "Somasilah Shamsi Ali jika ia siapkan wanita penghibur, jual minuman keras, atau jadi manajer sexy dancer. Tapi, jika Shamsi Ali berbicara melawan sikap 'menghamba' Ketua dan Wakil Ketua DPR pada raja judi, Shamsi Ali harus dibela!" tuturnya.

Kehadiran Ketua DPR beserta anggotanya dalam acara Donald J. Trump banyak menuai kritik. Pasalnya, Donald J. Trump merupakan sosok yang penuh kontroversi. Dia dikenal sebagai pengusaha properti dan kasino. Dia juga penyelenggara kontes kecantikan Miss Universe dan Miss USA. Selain itu, ia dikenal sebagai sosok rasis. Salah satunya mengenai komentar kerasnya terhadap imigran Meksiko.

Sumber : Tempo
Fadli Zon Somasi Shamsi Ali, Ini Reaksi Adian Napitupulu

Fadli Zon Somasi Shamsi Ali, Ini Reaksi Adian Napitupulu


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Adian Napitupulu, ikut angkat bicara membela imam masjid di New York, Shamsi Ali. Adian membela Shamsi terkait dengan ancaman yang dilayangkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang dikutip dan diunggah Shamsi di Facebook . "Raja judi dipuji, imam masjid disomasi," ujar Adian dalam komentar tertulisnya, Ahad, 5 September 2015.


Ia mengeluhkan sikap Fadli yang justru menuntut Shamsi Ali atas komentarnya di Facebook. Ia menyayangkan bahwa kritik terbuka yang dilontarkan Shamsi Ali atas kehadiran Ketua DPR Setya Novanto beserta Fadli Zon saat bertemu dengan Donald Trump harus berujung somasi. Menurut dia, Shamsi Ali bukanlah politikus. "Ia berbicara bukan untuk kursi di DPR, melainkan karena agama yang mewajibkan ia berbicara benar tanpa harap imbalan," ucapnya.



Ketua DPR Setya Novanto bersama beberapa anggota DPR lain, termasuk Fadli Zon, pada Rabu, 2 September 2015, terlihat hadir pada acara jumpa pers Donald J. Trump di New York. Hal ini banyak menuai kritik pedas, baik dari sesama politikus maupun publik. Pasalnya, Donald Trump merupakan salah satu kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik yang cukup banyak menuai kontroversi. Ia dikenal sebagai sosok yang rasis. Lebih lanjut, menurut Adian, Donald Trump adalah orang kaya raya di dunia dan salah satu raja kasino.



Kritik juga dilayangkan Shamsi Ali lewat aku Facebook-nya. Salah satunya, dalam pesannya kepada Fadli Zon, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap anggota DPR yang malah melakukan kunjungan ke AS di tengah kesulitan ekonomi yang dialami Indonesia. "Saat bangsa ini menghadapi kesulitan ekonomi dengan jatuhnya harga rupiah, seharusnya pejabat negara kita semakin sensitif," kata Shamsi Ali.



Menanggapi kritik yang diungkapkan Shamsi, Fadli merasa telah difitnah. Dalam pesannya yang diunggah di Facebook, Fadli menyatakan akan melakukan somasi terhadap Shamsi sebagai pelanggaran Undang-Undang ITE apabila komentarnya tidak dikoreksi.



Hal inilah yang disesalkan Adian. Menurut dia, kritik yang dilayangkan Shamsi bukanlah suatu kesalahan. "Apa salah Shamsi Ali? Kesalahan Shamsi Ali adalah karena ia mengecam Ketua dan Wakil Ketua DPR hadir di kampanye raja judi. Kesalahan Shamsi Ali hanya satu, yaitu ia berkata BENAR!" tutur Adian dalam komentar tertulisnya.

Sumber : Tempo
Adian Napitupulu Minta Mahkamah Kehormatan Selidiki Polemik Pimpinan DPR-Trump

Adian Napitupulu Minta Mahkamah Kehormatan Selidiki Polemik Pimpinan DPR-Trump

Adian Napitupulu

Anggota Komisi II DPR RI, Adian Napitupulu menyayangkan kehadiran pimpinan DPR RI, Setya Novanto dan Fadli Zon, dalam kampanye salah satu calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut Adian, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) perlu memberi sanksi karena keduanya dianggap mencoreng wajah DPR RI. 


"Kehadiran Setya Novanto (dalam kampanye Trump) sangat menyakitkan, mengotori DPR RI," kata Adian, Jumat (4/9/2015) malam. 


Adian meminta MKD responsif menyelidiki motif kehadiran Novanto dan Fadli dalam kampanye Trump di AS. Adian khawatir ada kesepakatan tertentu antara kedua pimpinan DPR itu dengan Trump. 



Ia menolak jika kehadiran Novanto dan Fadli dianggap merepresentasikan dukungan dari DPR RI untuk salah satu calon presiden AS. Politisi PDI Perjuangan itu menilai Novanto dan Fadli menempatkan DPR RI sebagai lembaga yang masuk dalam pertarungan politik negara lain. Keterlibatan kedua pimpinan DPR RI itu juga dianggap menabrak asas politik bebas aktif yang dianut Indonesia dalam hubungan Internasional.  



"Tidak bisa dipungkiri langkah kedua pimpinan DPR itu tidak menguntungkan Indonesia dan implikasinya sangat berbahaya. Sebaiknya keduanya di-nonaktifkan dari jabatannya," ujar Adian. 



Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan pimpinan DPR RI di AS adalah untuk menghadiri tiga kegiatan yang berkaitan dengan agenda parlemen. Adapun tiga agenda itu adalah sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, bertemu dengan speaker house di Kongres Amerika, dan bertemu diaspora Indonesia di AS. 



"Sudah jelas bahwa kunjungan itu dilakukan oleh parlemen, bukan dilakukan oleh pemerintah," ujar Arrmanatha. 



Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana juga mempertanyakan sikap pimpinan DPR yang bertemu Donald Trump. Terlebih lagi, dalam pertemuan tersebut, Novanto sempat mengklaim bahwa rakyat Indonesia menyukai sosok Trump. 



Dalam kesempatan itu, Trump bertanya kepada Novanto, "Apakah rakyat Indonesia menyukai saya?" 



Lantas Novanto pun menjawab, "Ya". 



"Jawaban dan kehadiran Novanto, yang diperkenalkan sebagai Ketua DPR, seolah memberi endorsement atas kampanye Trump. Tanpa disadari, Ketua DPR dari sebuah negara besar dengan jumlah Muslim terbesar dan demokratis telah dimanfaatkan oleh Donald Trump," kata Hikmahanto. 



Sedangkan Forum Indonesia untuk Trasparansi Anggaran (Fitra) mempertanyakan kehadiran Fadli dan Setya dalam kampanye Donald Trump. Apalagi keduanya melakukan kunjungan kerja ke AS dengan menggunakan uang negara. 



Menanggapi ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon membantah bahwa dirinya dan Setya Novanto memberikan dukungan politik kepada Trump. Kehadirannya pada kampanye Trump, menurut Fadli, dilakukan secara tidak sengaja.

Sumber : kompas
Adian Napitupulu: Fadli Zon Aneh Puji Raja Judi, Somasi Imam Masjid

Adian Napitupulu: Fadli Zon Aneh Puji Raja Judi, Somasi Imam Masjid

Anggota Komisi II DPR RI Adian Napitupulu memprotes keras kehadiran pimpinan DPR RI dalam kampanye salah satu bakal calon Presiden Amerika Serikat,Donald Trump.


Politikus PDI Perjuangan itu bingung dengan pujian yang diberikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon kepada Donald Trump, sementara mengecam Imam besar Masjid Raya Al Hikmah New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali.
"Raja judi dipuji, imam masjid di somasi. Entah apa maksudmu Bung Fadli? Siapa Donald Trump? Donald Trump adalah orang kaya raya di dunia dan salah satu raja kasino yang saat ini jadi bakal calon presiden USA. Siapa Shamsi Ali? Shamsi Ali adalah Imam Masjid di New York yg kiprah ke Agamaannya di akui banyak media dalam dan luar negeri," kata Adian lewat pesan singkatnya di Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Adian Napitupulu
Adian mempertanyakan apa yang dilakukan Donald Trump, membuka kasino lengkap dengan hiburan pendukung mulai dari sexy dancer, bar dan beragam minuman keras, wanita penghibur dan sebagainya.
Sementara Shamsi Ali, kata Adian mengutip pemberitaan berbagai media, adalah seorang ustaz muda yang berhasil meng-Islam kan banyak orang Amerika. Mengajak orang mereka meninggalkan dunia malam, meninggalkan minuman keras dan wanita penghibur.
"Antara Donald Trump dan Shamsi Ali seperti bumi dan langit, hitam dan putih, kotor dan bersih, sebuah kontradiksi abadi antara kejahatan versus kebaikan yang sudah ada sejak umat manusia ada," sambung Adian.
Ia mengaku miris melihat kritik terbuka terhadap Shamsi Ali terhadap pimpinan DPR. Sementara senyum dan puja puji Setya Novanto dan Fadli Zon saat bertemu Donald Trump harus membuat Shamsi Ali disomasi.
"Shamsi Ali bukan politikus. Kalau ia bicara bukan untuk kursi tapi karena agama mewajibkan ia berbicara benar tanpa harap imbalan. Apa salah Shamsi Ali? Kesalahan Shamsi Ali adalah karena ia mengecam ketua dan wakil ketua DPR hadir di kampanye raja judi," tegas dia.
Ia menambahkan, Shamsi Ali berbicara melawan sikap menghamba ketua dan wakil ketua DPR kepada Trump. Untuk itu kata Adian, Shamsi Ali harus dibela.
"Saya selalu bingung oleh sikap Fadli Zon. Dulu ia bilang anti PKI tapi ia bawa mawar merah ke kubur Karl Marx. Ia menebar senyum puja dan puji pada raja judi tapi imam masjid mau disomasi. Fadli memang aneh, kata dan perbuatannya tak pernah sama," ucap dia.
Sumber :tribunnews
Pertemuan Ketua DPR dan Trump Contoh Kecerobohan Politik

Pertemuan Ketua DPR dan Trump Contoh Kecerobohan Politik


CNN Indonesia -- Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai pertemuan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah kecerobohan politik. 

"Saya menilai pertemuan itu blunder dan kecerobohan politik," ujar Mu'ti, Sabtu (5/9).


Ia menilai, Trump menjadi pihak yang diuntungkan dari pertemuan tersebut. Menurutnya, Trump sama seperti presiden Amerika sebelumnya yang selalu jelas menjamin hubungan dengan Israel. 

Hal tersebut, lanjut Mu’ti, terlihat dari pernyataan Trump yakni akan menjadikan Israel sebagai kaki utama kebijakan luar negeri di Timur Tengah.


Mu'ti menuturkan bahwa sudah menjadi rahasia umum tak ada seorang pun presiden Amerika baik dari Partai Republika atau Demokrat yang mampu melepas ikatan dengan Israel.


"Obama yang awalnya diharapkan lebih moderat, akhirnya berada di belakang Israel," ucapnya. 


Mu'ti pun tak menampik munculnya kesan keberpihakan akibat kunjungan informal yang dilakukan pimpinan dan anggota DPR RI ke Trump. Kendati demikian, ia membantah apabila kehadiran tersebut menunjukkan dukungan Indonesia ke Israel. Sebab, hal tersebut tak mencerminkan Indonesia. 


"Tentu Indonesia menyampaikan dukungan kuat ke Palestina. Dukungan Trump ke Israel akan memberikan dampak relasi antara pemerintah Indonesia dan Amerika," kata Mu'ti.


Serupa dengan Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menilai negatif lawatan pimpinan DPR ke salah satu bakal calon presiden Amerika dari Partai Republik itu.

Ketua PBNU Slamet Effendi Yusuf mengatakan kunjungan yang dilakukan hanya ke salah satu kandidat calon presiden Amerika itu mengesankan ketidakseimbangan dari pimpinan legislatif Indonesia.

“Seharusnya kalau mereka berkunjung seperti itu juga dilakukan kepada calon lainnya dari kubu Demokrat,” kata Slamet Effendi saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu malam (5/9)

Sumber : CNN 

Back To Top