CNN Indonesia -- Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai pertemuan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah kecerobohan politik.
"Saya menilai pertemuan itu blunder dan kecerobohan politik," ujar Mu'ti, Sabtu (5/9).
Ia menilai, Trump menjadi pihak yang diuntungkan dari pertemuan tersebut. Menurutnya, Trump sama seperti presiden Amerika sebelumnya yang selalu jelas menjamin hubungan dengan Israel.
Hal tersebut, lanjut Mu’ti, terlihat dari pernyataan Trump yakni akan menjadikan Israel sebagai kaki utama kebijakan luar negeri di Timur Tengah.
Mu'ti menuturkan bahwa sudah menjadi rahasia umum tak ada seorang pun presiden Amerika baik dari Partai Republika atau Demokrat yang mampu melepas ikatan dengan Israel.
"Obama yang awalnya diharapkan lebih moderat, akhirnya berada di belakang Israel," ucapnya.
Mu'ti pun tak menampik munculnya kesan keberpihakan akibat kunjungan informal yang dilakukan pimpinan dan anggota DPR RI ke Trump. Kendati demikian, ia membantah apabila kehadiran tersebut menunjukkan dukungan Indonesia ke Israel. Sebab, hal tersebut tak mencerminkan Indonesia.
"Tentu Indonesia menyampaikan dukungan kuat ke Palestina. Dukungan Trump ke Israel akan memberikan dampak relasi antara pemerintah Indonesia dan Amerika," kata Mu'ti.
Serupa dengan Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menilai negatif lawatan pimpinan DPR ke salah satu bakal calon presiden Amerika dari Partai Republik itu.
Ketua PBNU Slamet Effendi Yusuf mengatakan kunjungan yang dilakukan hanya ke salah satu kandidat calon presiden Amerika itu mengesankan ketidakseimbangan dari pimpinan legislatif Indonesia.
“Seharusnya kalau mereka berkunjung seperti itu juga dilakukan kepada calon lainnya dari kubu Demokrat,” kata Slamet Effendi saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu malam (5/9)
Sumber : CNN
Sumber : CNN
0 Comment for "Pertemuan Ketua DPR dan Trump Contoh Kecerobohan Politik"